Maret 2017 | Last But Not Least

Jumat, 24 Maret 2017

KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

Kebijakan merupakan suatu aturan atau ketegasan yang harus dilakukan dan ditaati dalam pelaksaanaan suatu pekerjaan atau cara bertindak. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan manfaatnya yang berasal dari alam, sumber daya alam tidak hanya komponen benda mati seperti minyak atau gas dan lainnya tetapi makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan merupakan bagian dari sumber daya alam yang dapat digunakan manfaatnya untuk manusia.
Persediaan sumber daya alam tidak merata terbagi di tiap wilayah negara, banyak negara mempunyai banyak sumber daya alam hayati tetapi kekurangan sumber daya alam non hayati dan sebaliknya. Sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua macam yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui merupakan sumber daya alam yang dapat digunakan secara terus-menerus seperti sinar matahari, hewan, tumbuhan, dll tetapi dalam pemanfaatannya pun harus masih dalam batas. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui merupakan sumber daya alam yang dapat habis apabila diambil secara terus-menerus atau berlebihan seperti emas, minyak bumi, besi, dll.
Oleh sebab itu pengelolaan dari sumber daya alam harus dilakukan untuk menjaga pengambilan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan melewai batas. Pengelolaaan sumber daya alam perlu dilakukan juga agar generasi berikutnya dapat memanfaatkan sumber daya alam yang masih tersedia. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa kini, tentu saja tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi masa mendatang. Artinya, dalam eksploitasi kekayaan alam yang ada, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa sekarang, tetapi dilakukan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Dengan demikian, anak cucu kita sebagai generasi yang akan datang juga dapat merasakan dan menikmati kekayaan alam negara yang saat ini kita rasakan. 


ASAS-ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.

ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”

ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.

ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.

ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.

ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.

ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.

ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.

ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.

ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.

ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.

ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.

ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.

ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.

Sumber:
https://ahmadharisandi7.wordpress.com/2015/10/19/1-asas-asas-pengetahuan-lingkungan/

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Hubungan timbal balik pada ekologi tidak hanya terjadi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya tetapi juga dengan benda mati terlibat dalam hubungan timbal balik tersebut.
Hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya dapat terjadi secara saling menguntungkan dan dapat terjadi pula secara menguntungkan salah satu pihak. Ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia. Manusia seringkali mengganggu sistem pada suatu ekosistem sehingga terjadinya ketidakseimbangan lini pada ekosistem yang berjalan. Manusia melakukan perusakan terhadap alam dilakukan secara tidak sadar karena manusia seringkali tidak memperhatikan kepentingan kehidupan organisme yang lainnya dan hanya mementingkan kesenangan pribadinya.
Manusia sebagai bagian organisme dalam ekosistem seharusnya mempelajari dengan baik ilmu lingkungan. Ilmu lingkungan merupakan salah satu disiplin ilmu yang mengintegrasikan cabang-cabang ilmu alam untuk diterapkan pada lingkungan. Sehingga tiap individu tidak akan semena-mena memperlakukan alam agar terjadinya keseimbangan ekosistem dan tidak serakah terhadap kehidupan masing-masing.

KETERBATASAN KEMAMPUAN

Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki kecerdasan baik secara emosional maupun spiritual yang mampu mengelola dan mengolah segala sesuatu yang terdapat dalam lingkungan hidup menjadi sesuatu yang mampu menyokong kehidupannya. Manusia dan lingkungan merupakan unsur yang tak dapat dipisahkan. Lingkungan hidup merupakan komponen penting dari kehidupan manusia begitu pun sebaliknya kehidupan manusia memiliki pengaruh besar terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Sebuah contoh sederhana bisa diberikan untuk menggambarkan interaksi timbal balik antara manusia dan lingkungan hidup. Agar bisa bertahan hidup manusia membutuhkan kegiatan makan dan minum. Dalam memenuhi kebutuhan itu manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya. Komponen-komponen lingkungan hidup itu merupakan sumber mutlak manusia untuk mempertahankan atau meneruskan kehidupannya. Begitu pentingnya interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya dapat digambarkan dalam pernyataan bahwa hanya dalam lingkungan hidup yang optimal, manusia dapat berkembang dengan baik, dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan akan berkembang ke arah yang optimal.
            Interaksi antara manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Kalau seseorang melakukan sesuatu atas lingkungannya, misalnya mencangkul maka di sini telah terjadi interaksi antara manusia dengan tanah yang dicangkul, demikian pula terhadap makhluk-makhluk hidup yang berada di sekitar tanah yang dicangkul seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, cacing, ulat-ulatan dan binatang mikroba lainya serta terhadap suhu udara di sekitarnya. Proses interaksi semacam ini disebut sebagai ekosistem, yaitu suatu interaksi timbal balik antara makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan dalam wujud yang teratur. Ekosistem tidak saja merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya tetapi juga antara makhluk hidup satu dengan lainnya. Antara binatang dengan binatang lain, dengan tumbuh-tumbuhan dan lingkungan sekitarnya. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup. Pengertian lain yang lebih luas dapat diberikan untuk menjelaskan lingkungan hidup, yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
            Manusia dengan kemampuan ilmu dan teknologi bisa membuat perubahan-perubahan, baik kecil maupun besar pada lingkungannya. Perubahan-perubahan itu terutama terjadi karena meningkatnya kebutuhan hidup manusia yang mengakibatkan interaksi antara manusia dan lingkungannya semakin intensif, misalnya dalam penggalian sumber alam, pengelolaan dan penggunaan sumber alam, dengan demikian, peranan manusia sangat berpengaruh terhadap kondisi struktur dan sifat fungsional ekosistem.
            Manusia sebagai subjek lingkungan berarti manusia memilki kemampuan untuk mengendalikan lingkungan, memanipulasi dan mengeksploitasi lingkungan. Manusia mampu merombak, memperbaiki dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinnya. Hal ini dikarenakan:
Manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan datang,
Manusia memiliki ilmu dan pengetahuan,
Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik.
            Perannya manusia sebagai subjek lingkungan, manusia diharapkan mampu melakukan pengelolaan lingkungan. Pengololaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan, terutama lingkungan alam. Mengapa terutama ditujukan untuk lingkungan alam? Karena lingkungan alam bersifat terbatas dan oleh karenanya perlu diusahakan terus kelestarian dan keberadaannya untuk mendukung kesejahteraan manusia. Usaha pengelolaan lingkungan memiliki tujuan antara lain:
Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa yang akan datang.

Sumber:
http://muslimnawawi9.blogspot.co.id/2015/05/keterbatasan-dan-kemampuan-manusia.html

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Daya dukung lingkungan menurut Odum (1971) merupakan jumlah populasiorganisme yang kehidupannya dapat didukung oleh suatu kawasan atau ekosistem.Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, danmakhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsunganperikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Daya tampunglingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energidan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Definisi daya dukung lingkungan atau carrying capacity:
1. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yangdapat didukung oleh suatu lingkungan.
2. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpamerusak lingkungan tersebut.
3. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalamperiode jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut.
4. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung olehsuatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut.
5. Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angkayang diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya.
6. Kapasitas pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuahlingkungan tempat tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.
Pelestarian Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/ataudampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukungperikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
Menurut Caughley (1979), daya dukung dibagi menjadi dua tipe, yaitu dayadukung ekologi dan daya dukung ekonomi. Daya dukung ekologi menjelaskan ukuranherbivora dan populasi tanaman yang dapat dicapai secara alami apabila keduanyadibiarkan berinteraksi tanpa ada intervensi manusia. Sementara itu, daya dukung ekonomi menjelaskan suatu kesetimbangan yang ditimbulkan oleh kelestarianpemanenan populasi herbivora. Daya dukung ekologis merupakan landasan bagioptimalisasi habitat dalam menghasilkan produksi.
Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi duakomponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) yang meliputi unsurlingkungan hidup yang terdiri dari sumberdaya hayati maupun non hayati, sumber dayabuatan, dan sumber daya manusia serta kapasitas tampung limbah (assimilativecapacity). Kapasitas tampung limbah adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan kedalamnya.
Daya dukung tidaklah tetap, melainkan berkembang sesuai dengan waktu,perkembangan serta dapat dipengaruhi oleh teknik-teknik manajemen dan pengontrolan.Keseimbangan lingkungan bersifat dinamis, artinya dapat terjadi penurunan ataukenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen biotik.Perubahan komponen biotik dan abiotik dalam batas-batas tertentu tidak mengganggukeseimbangan lingkungan. Sebagai contoh, jumlah rusa yang berkurang karena diburumanusia tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pemangsanya, misalnyaharimau. Selama masih ada hewan lain di hutan, seperti kelinci, tikus, dan ayam hutan,maka harimau akan memangsa hewan-hewan tersebut. Jumlah rusa juga dapatberkembang kembali selama perburuan tidak dilakukan terus-menerus. Kemampuanhutan mendukung kelangsungan hidup harimau dengan adanya hewan mangsa adalahcontoh daya dukung lingkungan. Bertambahnya kembali jumlah rusa setelah berkurangnya perburuan adalah contoh daya lenting lingkungan.
Daya dukung suatu wilayah tidak bersifat statis (a fixed amount), tetapi bervariasisesuai dengan kondisi biogeofisik (ekologis) wilayah termaksud dan juga kebutuhan (demand) manusia akan SDA dan JASLING (goods and services) dari wilayah tersebut.Daya dukung suatu wilayah dapat menurun akibat kegiatan manusia maupun faktor-faktor alamiah (natural forces), contohnya bencana alam. Adanya inovasi teknologitidak meningkatkan daya dukung wilayah akan tetapi berperan dalam meningkatkanefisiensi penggunaan sumber daya alam.
Daya dukung lingkungan dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan melaluipengelolaan atau penerapan teknologi. Misalnya, produktivitas tambak udang yang hanya mengandalkan alam tanpa teknologi (tradisional) adalah sekitar 200 kg/ha/tahun.Akan tetapi, dengan penerapan teknologi pengelolaan tanah dan air, manajemenpemberian pakan produktivitas dapat meningkat 6 ton/ha/tahun (Widigdo, 2004).
Menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapatdinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia.Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint ). Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutansumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkandengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luasaktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersediadan lahan yang dibutuhkan.
Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembalipada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan. Dengan demikian,lingkungan mampu menanggulangi perubahan-perubahan selama perubahan tersebutmasih dalam daya dukung dan daya lentingnya.
Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya.Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas manusia. Ada saatnyamakhluk tertentu dalam lingkungan punya kemampuan yang luar biasa beradaptasidengan lingkungan lain, tapi ada kalanya menjadi pasif terhadap faktor luar. Jadi, faktorndaya dukung tergantung pada parameter pencemar dan makhluk yang ada dalam lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya suatu komponen yang dapat merusak lingkungan tersebut. Pencemaran dapat dibagi menjadi pencemaran air, pencemarantanah dan pencemaran udara. Contohnya dengan buangan air pada suatu sungaimengakibatkan peternakan ikan mas tidak baik pertumbuhannya, tapi cukup baik untuk ikan lele dan ikan gabus. Selain itu makhluk hidup yang ada dalam lingkungan tersebut juga menyebabkan pengaruh daya dukung lingkungan yang akan mempengaruhi seluruhproses yang terjadi di lingkungan. Makhluk hidup dapat mendukung maupun dapatmerusak lingkungan. Seperti kegiatan manusia dalam kegiatan eksploitasi hasil alammenyebabkan menurunnya daya dukung lingkungan. Sebaliknya, adanya kegiatanpenghijauan merupakan salah satu contoh kegiatan yang dapat mendukung lingkungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan carayang rasional antara lain sebagai berikut.
a. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati danefisien, misalnya: air, tanah dan udara.
b. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
c. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaur ulangan (recycling). 
d. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.

Sumber: 
https://www.scribd.com/doc/114605082/Daya-Dukung-Lingkungan

KARAKTERISTIK EKOLOGI SUMBER DAYA ALAM

A. Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya lainnya. Ekologi berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. 
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu  populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. 
Secara sederhana ilmu ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari ekosistem. Secara rinci, ia juga bisa diartikan sebagai sebuah studi terhadap hubungan timbal balik di antara organisme dengan organisme lainnya serta  benda-benda mati yang ada di sekitarnya. Ekologi sering disebut sebagai ilmu dasar lingkungan, meski harus diakui bahwa lingkup ekologi jauh lebih sempit ketimbang ilmu lingkungan.
B. Istilah-Istilah dalam Ekologi
1. Ekosistem adalah sekumpulan beberapa komunitas yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem ekologi. Contoh ekologi air laut, ekologi daratan tinggi, ekologi hutan tropis, dll.
2. Bioma adalah sekumpulan beberapa komunitas yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem ekologi yang khas sesuai dengan iklim daerah tertentu. Contohnya bioma tundra, bioma gurun, dll.
3. Individu adalah makhluk tunggal dan dapat hidup dengan sendiri. Contohnya seekor anak singa, seorang anak laki-laki,sepohon jati,dll.
4. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup pada daerah tertentu atau habitat terntu. Contohnya sekumpulan harimau, sekolompok anak di halaman, beberapa ayam, dll.
5. Komunitas adalah sekumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup  bersama di suatu habitat tertentu. Contohnya populasi katak, ikan, kerbau, tikus, ular dan padi membentuk komunitas sawah. 
6. Lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada sekitar kita atau makhluk hidup.Lingkungan tetbagi dalam 2 macan yaitu:
a. Lingkungan abiotik merupakan lingkungan yang terdiri dari benda mati atau tidak hidup.
b. Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
7. Simbiosis adalah hubungan antara 2 makhluk hidup atau lebih yang berbeda jenis.
8. Simbion adalah makhluk hidup yang melakukan atau membentuk simbiosis.
9. Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara 2 makhluk hidup yang satu menguntungkan dan yang satunya merugikan tang lain. 
10. Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara 2 makhluk hidup yang satu menguntungkan dan satunya tidak merugikan yang lain.
11. Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan satu sama lain. 
12. Produsen adalah makhluk hidup penghasil bahan organik/makanan yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidupnya.ciri  produsen adalah yang mempunyai klorofil.
13. Konsumen adalah makhluk hidup pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh  produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya. 
14. Pengurai atau dekomposer adalah makhluk hidup yang dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati (menjadi sampah dan bangkai) menjadi komponen penyusun tanah.
15. Organisme Autotror adalah organisme yang dapat membuat/menghasilkan bahan organik sendiri yang dibuat dari bahan-bahan anorganik yang berasal dari lingkungannya. 
16. Organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat/menghasilkan  bahan organik sendiri.
17. Adaptasi adalah proses penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya.
18. Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya  berdasarkan bebtuk atau alat tubuh. 
19. Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya  berdasarkan fungsi organ tubuh. 
20. Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian makhluk hidup dengan lingkunganya dengan memperlihatkan tingkah lakunnya
C. Pembagian Ekologi
Pembagian Ekologi berdasarkan 3 bidang yaitu: bidang kajian, bidang habitat, dan bidang toksomoni.
1. Pembagian ekologi menurut Bidang kajian
a. Autekologi yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. biasanya tekanannya pada aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasitis, dll. Contoh: jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya 
b. Synekologi yaitu Ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa,di taman nasional,dan lain sebagainya. Dua bidang kajian utama dalam sinekologi adalah:
Bidang kajian tentang klasifikasi komunitas tumbuhan.
Bidang kajian tentang analisis ekosistem
2. Pembagian Ekologi menurut Bidang habitat.
a. Bahari atau kelautan 
Salah satu ekologi bahari adalah Ekologi laut topis, Contohnya adalah interaksi antara ekosistem mangrove, eksositem lamun dan ekosisitem terumbu karang. Karakteristik laut tropis:
Keanekaragaman organisme tinggi.
Suhu relatif hangat.
Sumber makanan, mineral dan hasil laut lain tinggi.
b. Ekologi estuaria 
Estuaria adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan daerah percampuran antara air laut dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar). Lingkungan estuaria merupakan peralihan antara darat dan laut yang sangat di pengaruhi oleh pasang surut, tetapi terlindung dari pengaruh gelombang laut. 
c. Padang rumput 
Padang rumput adalah daerah yang ditumbuhi tumbuhan yang berjenis rumput, seperti alang-alang. Alang-alang adalah jenis rumput tahunan yang menyukai cahaya matahari, dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang (rhizome) yang menyebar luas di bawah permukaan tanah. Alang-alang dapat berkembang biak melalui biji dan akar rimpang, namun pertumbuhannya terhambat bila ternaungi. Oleh karena itu salah satu cara mengatasinya adalah dengan jalan menanam tanaman lain yang tumbuh lebih cepat.
3. Bidang toksonomi 
a. Ekologi tumbuhan 
Ekologi ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan faktor-faktor berikut:
Faktor cahaya 
Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem. Ada tiga aspek penting yang perlu dikaji dari faktor cahaya, yang sangat erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu: 
1) kualitas cahaya atau komposisi panjang gelombang. 
2) Intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya.
3) Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar setiap hari.
Faktor suhu 
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Suhu berperan langsung hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut, sedangkan berperan tidak langsung dengan mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan air dari organisme.
Faktor air 
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air seluruh organisme tidak akan dapat hidup. Bagi tumbuhan, air mempunyai peranan yang penting karena dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah.
b. Ekologi hewan Ekologi hewan adalah cabang biologi yang khusus mempelajari interaksi antara hewan dengan lingkungannya yang menentukan sebaran (distribusi) dan kemelimpahan hewan-hewan tersebut 
c. Ekologi mikroba Mikroba ada dimana-mana seperti : udara, air, makanan, tanah, manusia (usus, kulit, hidung), permukaan suatu benda atau bahan pangan. Dengan pembelahan yang cepat mikrooragnisme berkembang biak dengan cepat dan kadang-kadang menghasilkan toksin. Dengan ukuran dan massa yang kecil mikrooragnisme dapat berpindah dengan mudah.
d. Ekologi Manusia 
Menurut Amos H Hawley (1950:67) dikatakan, “Human ecology may  be defined, therefore, in terms that have already been used, as the study of the form and the development of the community in human population.” (Ekologi manusia, dengan demikian bisa diartikan, dalam istilah yang biasa digunakan, sebagai studi yang mempelajari bentuk dan perkembangan komunitas dalam sebuah populasi manusia).
D. Asas-Asas Ekologi
Asas-asas ilmu ekologi merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini.
1. Asas 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisasi hidup populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepas. Energi dapat diubah dari satu bentuk yang lain,tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan, atau diciptakan.
2. Asas 2
Asas ini tak lain adalah hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan dan berlaku dalam fisika. Ini berarti, meskipun energi itu tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah ke dalam bentuk yang kurang  bermanfaat. Semua sistem biologi adalah tidak efisien dalam arti kata,hanya sebagian saja dari input energi kedalam suatu makhluk hidup populasi atau ekosistem yang tersedia dapat dipidahkan dan digunakan oleh organisme hidup,  populasi atau ekosistem yang lain.
3. Asas 3
Materi,energi,ruang,waktu, dan keanekaragaman, semua termasuk kategori sumber alam. Perubahan energi oleh sistem biologi yang berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya.
4. Asas 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanna sudah mencapai optimum,pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan menambahan sumber alam itu sampai kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
5. Asas 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaannya seterusnya,dan yang tak mempunyai daya rangsang  penggunaan lebih lanjut. Ada dua hal pada asas ini. Disuatu pihak dapat dibayangkan suatu keadaan atau situasi, dimana jenis sumber alam tidak akan menimbulkan rangsangan untuk penggunaannya lebih lanjut. Dipihak lainn dapat dibayangkan adanya paling sedikit dua situasi yang mempunyai kesan merangsang itu
6. Asas 6
Individu dan spesies yang menpunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya,cenderungan berhasil mengalahkan saingannya itu. Apabila pada makhluk hidup terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik Dan kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul  persaingan, maka makhluk hidup yang kurang mampu beradaptasi, yang kalah dalam  persaingan tadi. Keculi makhluk hidup yang dapat penyesuaian diri dengan lingkungan. Bahwa makhluk hidup yang adaptif itu yang mampu menghasilkan lebih  banyak keturunan dari pada yang non-adaptif.
7. Asas 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komonitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal. Adanya keteraturan pada pola faktor lingkungan dalam suatu  perioda yang relatif lama, bahwa terdapat fluktuasi turun naiknya kondisi lingkungan disemua habitat,tetepi besarnya perbedaan dari satu habitat ke habitat lain.
8. Asas 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Bahwa kelompok tak sonomi tertentu dari pada suatu makhluk hidup ditandai keadaan lingkungannya yang khas(nicia). Jadi tiap tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Spesies itu dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa  persaingan, karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda dialam. Tetapi, ada suatu kelompok taksonomi lain yang terdiri atas spesies dengan makan serupa dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam ragam serta luas, maka jelas alam lingkungan itu hanya ditempati oleh spesies yang kecil saja  beranekaragaman.
9. Asas 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produk tivitas. Morowitz (1968) adanya hubungan antara biomasa, aliran energi dan keanejaragaman dalam suatu sistem biologi. Suatu sistem menyimpan sejumlah materi B (untuk biosama) dan mengandung aliran energi melali materi materi P(untuk  produktivitas).
10. Asas 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biosama dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 7 dan 9. Dalam perjalanan waktu serta habitat yang stabil D meningkat sebanding dengan , berarti meningkat pula. Dalam asas 10, bahwa sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil.
11. Asas 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksplotasi sistem yang belum mantap (belum dewasa). Hal ini ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindah energi biomasa dan keanekaragaman tingkat organisasi kearah yang belum dewasa.
12. Asas 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat brtgantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan. Asas ini merupakan kelanjutan asas 6 dan 7.

Sumber:
https://www.scribd.com/doc/241022323/makalah-ekologi

 

Last But Not Least Template by Ipietoon Cute Blog Design