Fenomena Kemacetan Akibat “Hukum Alam” di Jalan Raya | Last But Not Least

Rabu, 14 Oktober 2015

Fenomena Kemacetan Akibat “Hukum Alam” di Jalan Raya

(Individu, Keluarga dan Masyarakat)

“Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk”. (Wikipedia.org)
Kemacetan merupakan suatu hal yang umum terjadi di jalan raya, kemacetan bisa terjadi akibat adanya kecelakaan, musibah seperti banjir dan longsor ataupun karena banyak kendaraan yang ngetem di pinggiran jalan. Kemacetan pada umumnya paling sering terjadi pada waktu berangkat kerja dan waktu pulang kerja karena diakibatkan banyaknya volume kendaraan yang melintasi jalan raya tersebut. Kemacetan pada waktu tersebut pasti terjadi, tetapi seringkali para pengendara kendaraan memiliki prinsip bahwa apabila tidak mengalah, maka tidak akan cepat sampai ke tempat tujuan. Seperti hukum alam yang mengatakan “Yang kuat yang bertahan yang lemah berantakan”. Dengan demikian banyak sekali pengendara yang lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di jalan raya.
Menerobos lampu merah, menggunakan trotoar jalanan untuk melaju menghindari kemacetan, berhenti di tempat yang bukan seharusnya kendaraan tersebut berhenti di area lampu merah. Hal-hal tersebut merupakan ketidaksabaran para pengendara untuk tiba di tempat tujuan dan tidak mementingkan pengendara lain. Padahal hal seperti itulah yang membuat kemacetan lebih susah dikendalikan. Banyaknya penggunaan kendaraan pribadi dan tidak memanfaatkan angkutan umum yang telah disediakan pemerintah juga merupakan hal penyebab terjadinya kemacetan akibat lebih bertambahnya volume kendaraan di jalan raya.
Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat seperti ini seringkali meresahkan antara sesama pengguna jalan raya karena seseorang tidak peduli terhadap pengguna jalan raya yang lain. Maka dari itu, kesadaran dari diri sendiri merupakan hal yang paling penting untuk membuat kemacetan menjadi terkendali. Mentaati peraturan lalu lintas dan polisi lalu lintas yang mengatur jalan raya adalah hal yang paling tepat dilakukan oleh para pengendara. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi juga merupakan hal yang dapat mengurangi tingkat vokume kendaraan di jalan raya sehingga kemacetan dapat diminimalisir dan beralih untuk menggunakan angkutan umum. 
Jika dipikirkan secara seksama, mobil pribadi dapat membawa sekitar 4-6 orang, dan apabila terdapat ratusan orang yang akan berangkat bekerja maka ada ratusan mobil pribadi juga yang akan melintas di jalan raya. Begitu juga apabila pengendara menggunakan sepeda motor pribadi apabila terdapat ratusan orang yang akan berangkat bekerja maka ada ratusan sepeda motor pribadi juga yang akan melintas di jalan raya tersebut. Tetapi apabila terdapat ratusan orang yang akan bekerja menggunakan angkutan umum seperti metro mini atau bus maka ratusan orang yang akan bekerja hanya memerlukan puluhan bus untuk melewati jalan raya karena bus bisa mengangkut sekitar 35-45 orang. 

Sumber referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Last But Not Least Template by Ipietoon Cute Blog Design